AKUNTANSI KEUANGAN DISOSIALISASIKAN
TEMANGGUNG, Pemerintah Kabupaten Temanggung melalui Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah (DPPKAD) menyelenggarakan sosialisasi akuntansi keuangan Pemerintah Daerah Rabu (30/11) di pendopo pengayoman. Sosialisasi dihadiri pimpinan DPRD dan diikuti para pimpinan SKPD se Kabupaten Temanggung.
Materi sosialisasi di sampaikan Irwan Taufiq Ritonga dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Ia mengatakan Akuntansi keuangan daerah adalah suatu proses identifikasi, mengukur, mencatat, meringkas dan melaporkan transaksi ekonomi dari suatu daerah yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang memerlukan. Diutarakan melaporkan transaksi keuangan adalah proses penyampaian informasi keuangan yang telah dikelompokkan berdasarkan maksud tertentu.
Menurutnya basis akuntansi terdiri basis kas dan basis akrual. Basis kas berarti bahwa pendapatan diakui pada saat kas diterima di organisasi dan menambah kekayaan bersih. Sedangkan belanja diakui pada saat kas keluar dari organisasi dan mengurangi kekayaan bersih. Basis akrual mengakui transaksi ekonomi pada saat transaksi terjadi dan peristiwa tersebut terjadi bukan pada saat kas terpengaruh. Basis akrual untuk pendapatan, belanja dan pembiayaan diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
“Penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual dapat dilaksanakan secara bertahap dari penerapan berbasis kas menuju akrual menjadi penerapan standart akuntansi pemerintahan berbasis akrual” tandasnya.(Hms11/Edy Laks)
Sumber : http://www.temanggungkab.go.id/detailberita.php?bid=875
Akuntansi Keuangan 2
Rabu, 07 Desember 2011
Rabu, 19 Oktober 2011
IN HOUSE TRAINING: SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAN SISTEM AKUNTANSI BARANG MILIK NEGARA
Pada tanggal 30 November s.d. 4 Desember 2009 dilaksanakan kegiatan In House Training Sistem Akuntansi Keuangan dan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara. Bertempat di aula lantai 3 Kantor BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Tengah Jalan Tambak Aji Nomor 1 Semarang, kegiatan ini diikuti oleh 30 (tiga puluh) orang peserta dari unsur penunjang. Tujuan diselenggarakan in house training Sistem Akuntansi Keuangan dan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara adalah sebagai sarana untuk memberi bekal pengetahuan dan ketrampilan bagi para pegawai di lingkungan unit kerja unsur penunjang pada BPK-RI Perwakilan Provinsi Jawa Tengah agar dapat memahami ketentuan dan proses pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah, serta mampu mengimplementasikan pemahaman tersebut dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan dan laporan kinerja, begitu pula agar pegawai lebih menguasai dan mampu melaksanakan pelaporan barang milik negara dalam kerangka SABMN dengan baik dan benar sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang akuntansi dan pelaporan barang milik negara sehingga dapat memberi nilai manfaat dalam proses penyusunan laporan keuangan pemerintah pusat. Materi yang dibahas atau diajarkan dalam in house training ini mencakup :
- Dasar Hukum Pelaksanaan dan Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga;
- Kebijakan Penertiban dan Revaluasi Barang Milik Negara;
- Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat/Sistem Akuntansi Instansi (SAPP/SAI);
- Sistem Akuntansi Keuangan;
- Akuntansi Persediaan;
- Konstruksi Dalam Persediaan (KDP);
- Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN);
- Aplikasi Persediaan;
- Aplikasi SIMAK BMN;
- Aplikasi SAKPA;
- Monitoring dan Evaluasi.
Materi in house training di atas disampaikan oleh para praktisi yang mempunyai kompetensi dan pengalaman di bidang sistem akuntansi keuangan dan sistem akuntansi barang milik negara yaitu 5 orang dari Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Tengah dan KPPN Semarang I di Semarang yakni; Kamidi, SH, Tri Haryati, S.ST, Ak, Pandan Budi Kusmaniharto, R. Wiwin Istanti, SE, Ak, M.Laws, Antok Widiyatno.
Sumber : http://semarang.bpk.go.id/?p=435
Pengajaran Akuntansi Harus Dimutakhirkan
MEDAN (Berita): Pengajaran akuntansi di kampus saat ini harus segera dimutakhirkan, seiring kebijakan Indonesia yang telah mendeklarasikan penggunaan konvergensi sistem akuntansi internasional atau International Financial Reporting Standards (IFRS). Sistem ini sendiri akan diberlakukan di Indonesia mulai Januari 2012 mendatang.
Hal itu diungkapkan Galumbang Hutagalung dosen dari Universitas Pelita Harapan Jakarta, ketika tampil sebagai narasumber dalam seminar Dampak Perubahan Standar Akuntansi dengan Mengadopsi IFRS terhadap Perubahan Kurikulum Akuntansi di kampus Universitas Panca Budi, kemarin.
Galumbang menyebutkan, tantangan besar dunia pendidikan akutansi Indonesia saat ini adalah kemampuan akuntan akademisi untuk mengikuti perkembangan standar akuntansi yang sangat cepat.
“IFRS ini sendiri merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh Internasional Accounting Standard Board (IASB) yang merupakan lembaga independen untuk menyusun standar akuntansi,” kata Galumbang.
Sistem IFRS ini memiliki karakteristik tersendiri juga manfaat seperti untuk meningkatkan daya banding laporan keuangan, menghilangkan hambatan arus modal internasional, mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para analis hingga meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju best practice.
Dijelaskan Galumbang, dampak sistem ini yang akan timbul dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah relevansi laporan keuangan akan meningkat karena lebih banyak menggunakan nilai wajar, akses ke pendanaan internasional juga akan lebih terbuka karena laporan entitas akan lebih mudah dikomunikasikan kepada investor global dan penggunaan off balance sheet akan menjadi semakin terbatas. “Smoothing income menjadi semakin sulit dengan penggunaan balance sheet approach dan fair value,” kata Galumbang.
Oleh karena itulah, sebut Galumbang kampus yang menyelenggarakan jurusan Akuntansi harus memutakhirkan materi ajar dengan IFRS terutama untuk mata kuliah yang terkena dampak besar dari IFRS. Disebutkannya, mata kuliah yang terkena dampak besar dari IFRS ini adalah pengantar akuntansi, akuntansi keuangan menengah, teori akuntansi, akuntansi internasional, akuntansi keuangan lanjutan, seminar akuntansi atau akuntansi topik khusus, metodologi penelitian serta analisis laporan keuangan.
“Selain melakukan pemutakhiran materi ajaran, kampus juga harus melakukan kajian-kajian dan riset tentang IFRS, menggunakan text book berbasis IFRS dan pengetahuan mengenai pengungkapan berdasarkan IFRS,” jelas Galumbang.
Sebelumnya Rektor Unpab, HM Isa Indrawan ketika membuka seminar mengakui seminar ini memang terkesan lambat diadakan mengingat agenda tahun 2012 Indonesia harus menerapkan PSAK berbasis IFRS secara bertahap dan melakukan evaluasi dampak penerapan PSAK secara komprehensif.
“Namun inilah karya perguruan tinggi untuk menghasilkan akuntan yang menguasai IFRS walaupun belum bersifat total dan komprehensif,” kata rektor dalam sambutannya dibacakan Wakil Rektor II, Saimara Sebayang SE MSi.
Dia menyatakan seminar ilmiah IFRS ini diadakan memang berdasarkan adanya kesepakatan pemerintah Indonesia sebagai anggota G20, forum yang mencanangkan usaha meningkatkan daya informasi dari laporan keuangan perusahaan.
Menurutnya perusahaan di Indonesia telah meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, mengubah regulasi, promosi integritas, perkuatan internasional corporation dan reformasi internasional financial institusi.
Melalui seminar ini rektor berharap Unpab sebagai perguruan tinggi yang mengelola program studi akuntansi tidak boleh tertinggal dalam menyikapi perkembangan ilmu akuntansi.
“Setelah seminar ini kami berharap kegiatan ini dapat berlanjut untuk membekali lulusan dengan berbagai pengetahuan seperti PSAK yang sudah disesuaikan dengan standar IFRS, mengetahui dampak dan pengaruh perubahan standar, memperkaya keilmuan tentang IFRS sebagai bidang keahlian dan keterampilan dalam proses perubahan di bidang ilmu pengetahuan akuntansi,” paparnya.
Ketua pelaksana seminar yang juga assisten Prodi Akuntansi Nazli Azwani SE menyebutkan seminar dihadiri Dekan FE Unpab Muhammad Toyib Daulay SE MM ini diikuti 150 peserta dari kalangan mahasiswa beberapa perguruan tinggi di Medan, antara lain Universitas Pembangunan Panca Budi, Universitas Dharma Agung, Akademi Akuntansi Profesional Indonesia, dan Politeknik Poliprofesi.(aje)
PELATIHAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH
Pelatihan yang diikuti oleh para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi ini, merupakan program kerjasama antara Departemen Pendidikan dan Biro PKLM yang berbentuk beasiswa unggulan. Pelatihan terbagi menjadi dua kelas dengan para pembimbing dari dosen Fakultas Ekonomi. Acara yang berlangsung selama 5 hari ini diadakan di dua tempat, yaitu Auditorium Magister Manajemen Fakultas Ekonomi UNPAD dan Program Pendidikan Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomi UNPAD.
Dalam sambutannya Dekan Fakultas Ekonomi Prof. Dr. Ernie Tisnawati Sule, SE, MSi., menghimbau kepada para peserta pelatihan untuk mengikuti acara tersebut secara penuh, hal ini dikarenakan sangat pentingnya pelatihan tersebut guna bekal menambah skill dalam mengaplikasikan seluruh materi yang diberikan pada dunia kerja.
Selain pelatihan, program tersebut juga dijadikan program bimbingan skripsi untuk para peserta. Jadwal Bimbingan secara terstruktur dimaksudkan untuk membantu mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi dengan lancar. Sebagai mana yang dikemukakan oleh Ketua Jurusan Akuntansi FE UNPAD Syaiful Rahman Soenaria, "dari hasil pengamatan ada tiga kendala utama mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi, yaitu Masalah Pembimbing, Sulit mencari Data dan Bahan dan yang belum ada judul. Program ini sangat membantu peserta, karena ketiga masalah tersebut tidak terdapat dari para peserta. Dan untuk membantu mereka dalam mempercepat kululusannya, dibuat program bimbingan secara terstruktur, sehingga mahasiswa dipacu untuk mengerjakannya secara cepat".
Langganan:
Postingan (Atom)